Home » , » Mengenal Bapa Paus Benediktus XVI

Mengenal Bapa Paus Benediktus XVI

Written By Unknown on Kamis, 11 Oktober 2012 | 6:40 PM


Sri Paus Benediktus XVI, secara resmi bernama Benedictus PP. XVI dalam bahasa Latin, terpilih sebagai Paus pada 19 April 2005. Dilantik sebagai Paus secara resmi saat Misa Pelantikan Paus pada 24 April 2005.
Pada usia 78 tahun, dia adalah Paus tertua yang dilantik dalam 275, tahun terakhir sejak Paus Klemens XII (yang terpilih pada tahun 1730 pada umur 3 bulan lebih tua dari Ratzinger).
Benediktus XVI merupakan Paus berdarah Jerman pertama sejak Paus Adrianus VI (1522-1523) yang dilahirkan di wilayah bagian Jerman Kuno yang sekarang menjadi bagian dari negara Belanda. Paus terakhir yang berasal dari Jerman Modern adalah Paus Viktor II yang meninggal pada tahun 1057. Benediktus XVI merupakan Paus Jerman kedelapan dalam sejarah sejak Paus berdarah Jerman pertama Paus Gregorius V.
Joseph Alois Ratzinger terlahir dari Pasangan Katolik yang saleh, Joseph Ratzinger dan Maria Riger, dikaruniai tiga orang putera puteri. Anak pertama, Georg Ratzinger; anak kedua, Maria Ratzinger, dan si bungsu Joseph Alois Ratzinger, yang dilahirkan pada hari Sabtu Suci, 1 hari menjelang Paskah , 16 April 1927 di Marktl am Inn, Bavaria, Jerman dan dibaptis keesokan harinya di hari Paskah.
Bapa Paus Bersama Keluarga Saat Remaja
Ratzinger dalam usia 14 tahun masuk seminari menengah di Traunstein, tetapi pada usia 13 tahun, ia melaksanakan wajib militer dengan bergabung dengan organisasi pemuda Hitler. Pada usia 16 tahun, ia bersama seminaris di kelasnya ditugaskan wajib militer dalam korps anti pesawat terbang. Masa remaja Ratzinger kecil diwarnai kekerasan dan ketegangan perang. Artinya bahwa masa remaja Joseph penuh tantangan dan ketegangan. Mungkin inilah yang memupuk sikap gigih dalam dirinya.
Sejak masa kanak-kanaknya, Joseph kecil tidak bercita-cita lain selain daripada menjadi seorang imam. Bahkan saat berusia enam tahun, ia telah mengumumkan bahwa ia akan menjadi seorang uskup! Bulan Januari 1946, bersama Georg dan 120 teman seminari, Joseph masuk kembali ke seminari di Keuskupan Munich. Kejamnya hidup dalam perang yang harus mereka alami membuat mereka semua haus menuntut ilmu. Tulis Bapa Suci dalam buku kenangannya: ”Kami bertekad mengejar ketinggalan kami dari tahun-tahun yang hilang, untuk melayani Kristus dalam GerejaNya, demi masa depan yang baru, yang lebih baik, demi Jerman yang lebih baik, demi dunia yang lebih baik. Tak seorang pun dari antara kami yang ragu bahwa Gereja merupakan pilihan yang tepat bagi harapan-harapan kami. Kendati kelemahan-kelemahan manusiawi, Gereja tetap bertahan dalam menghadapi serangan gencar Nazi. Di tengah neraka yang melahap segala kekuatan lain dalam masyarakat, Gereja tetap kokoh dengan kekuatan yang bukan dari dunia ini. Janji Kristus telah digenapi: alam maut tak akan menguasainya. Kami tahu seperti apa alam maut itu. Kami telah melihatnya dengan mata kami sendiri. Tetapi, kami melihat juga rumah yang tetap kokoh berdiri, sebab dibangun di atas batu karang.” Akhirnya, pada tanggal 29 Juni 1951, Georg dan Joseph Ratzinger ditahbiskan sebagai imam oleh Kardinal Faulhaber di Katedral Freising, pada Pesta Santo Petrus dan Paulus.
Kardinal Ratzinger termasuk salah seorang yang paling berpengaruh dan dihormati di Vatikan. Ia merupakan tangan kanan serta rekan terdekat Paus Yohanes Paulus II. Ia pula yang memimpin pemakaman Sri Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 8 April 2005, dan ia juga yang memimpin conclave yang dimulai pada tanggal 18 April 2005 yang lalu. Berulangkali Kardinal Ratzinger mengatakan bahwa ia ingin mengundurkan diri ke suatu desa di Bavaria dan mengabdikan sisa hidupnya untuk menulis. Tetapi, akhirnya juga, ia mengatakan bahwa ia “siap menerima segala beban tanggung jawab yang diletakkan Tuhan ke atas pundaknya.

Sumber :
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. OMK PAROKI TAYAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger